Menanggalkan Kacamata Dunia
Sat, 31 Dec 2022, 12:33:55, 1398 View Administrator, Category : Reflection Series
Reflection Series
Salam kasih,
Jika seseorang mampu meninggalkan pandangan duniawinya dan mulai melihat ke dalam, maka saat itulah semua sifat-sifat galak, nafsu, iri, cemas dan lain-lain akan pada berlari menjauh darinya…..
Apabila kita telah menanggalkan "mata dunia" dan memakai "mata spiritual", maka saat itu segala sifat-sifat kurang baik akan berguguran.., rontok bagaikan rontoknya dedaunan dari pepohoan pada saat musim gugur... Namun selama seseorang masih asyik memakai "kaca mata dunia", maka selama itu ia akan tipaksa sibuk melihat dan menyaksikan pemandangan duniawi dan ia akan diarahkan, serta akan dilelapkan di dalam pergaulan duniawi.
Melalui Meditasi Angka, kita akan sangat dibantu dalam kecenderungan secara teratur melepaskan "kaca mata duniawi" dan memakai "kaca mata spiritual", sebagaimana seseorang yang berkaca mata secara teratur melepaskan kaca matanya ketika hendak beristirahat atau mandi dan lain-lain. Dengan demikian, tanpa kaca mata duniawi, maka seseorang akan kesulitan melihat hal-hal duniawi dan ia akan terselamatkan dari kelelapan dalam kubangan lumpur duniawi. Kelelapan berenang dalam kubangan busuk lumpur duniawi itu adalah hukumnya kaca mata duniawi. Bahwa begitu dipakai, maka ia akan memastikan, serta memaksa sang pemakainya untuk hanya melihat hal-hal Maya, hal duniawi.
Sebaliknya dengan meniadakan pandangan duniawi, begitu orang memakai kaca mata spiritual dengan patuh, maka saat itu pula ia akan hanya melihat hal-hal bersifat spiritual, kebenaran, hal-hal tanpa cacat dunia, penuh Kasih Sejati yang membahagiakan.
Oleh karena itulah, para pe-Meditasi Angka sangat diharapkan agar senantiasa berusaha untuk lelap dalam memakai kaca mata spiritual. Kalau tidak, maka ia akan kehilangan pandangan spiritualnya dan akan tertipu dalam pandangan lain, yaitu pandangan selain pandangan kebenaran, entah ia dalam kemasan hiasan kata-kalimat, atau dalam kemasan hiasan ciri-ciri luar lainnya.
Ada dua pilihan dalam konsentrasi pada hal ini, yaitu: Satu: lupakan dan jangan terlalu dipikirkan.
Cara kedua yang lebih baik adalah, setiap pikiran pergi ke arah lain, segeralah tangkap dan bawa lagi kepada Angka Pilihan. Kalau sulit dilakukan dengan mata terpejam, buka dan biarkanlah mata dalam keadaan terbuka. Kalau masih tetap merasa sulit, visualisasikanlah dalam bentuk tulisan angka, bersamaan dengan sebutkan dalam batin angka pilihannya. Dengan demikian akan sangat membantu konsentrasi. Biasanya persiapan yang cukup akan membantu konsentrasi, karena tanpa persiapan yang cukup jangan harap dapat berkonsentrasi dengan baik, kecuali jika seseorang sudah mencapai tingkat tertentu yang sangat maju didalam meditasi dan Samadhi.
Apabila seseorang telah mencapai tingkat tertentu dalam Medang, maka ia tidak memerlukan waktu lama dalam mengkonsentrasikan dirinya. Ia bisa "sunyi" didalam keributan, dan tidak terpengaruh apa pun oleh sekitarnya. Ia akan menyendiri dalam keadaan sunyi dan juga dalam keadaan ramai hiruk pikuk. Jadi, sebaiknya seseorang jangan terlalu mengharapkan untuk mencapai apa pun. Untuk itu, dalam keadaan apa pun, kapan pun, lepaskan diri dari keinginan untuk mencapai atau untuk menjadi sesuatu. Lepaskan..., tetapkan dan tempatkan diri di dalam “aku harus melaksanakan Meditasi Angka” hanya itu, dan hanya itu. Sederhana tetapi perlu dibiasakan.
“Karmam kuru”, artinya lakukanlah tugas yang ada di depan anda. Lakukanlah tugas kewajiban dengan baik dan patuh, maka hasil akan mendatangkan dirinya pada anda. Ia merupakan sebuah teknik yang sangat sederhana. Tetapi, kita yang serba tidak puas atas kesalahan keadaan maupun kesalahan diri sendiri, menjadi terlalu menyiksa diri dengan menumbuhkan belasan keinginan dari setiap satu keinginan, sehingga kita kehilangan kendali.
Jadi, tetapkan diri dalam mengendalikan yang satu dan hindari keseleo mengendalikan yang banyak. Karena jika keliru, maka anda akan terlilit dalam belitan tali-tali kuda-kuda liar yang berlarian ke sana kemari dan anda akan tidak mampu melepaskan diri dari ikatan ketat itu. Bahkan orang lain pun tidak akan mampu membantu anda pada saat itu, sebaliknya, anda akan menularkan ikatan-ikatan ketat itu kepada mereka, sehingga mereka pun akan menjadi terikat duniawi. Untuk itu, hindarilah datangnya bahaya besar dengan menyelamatkan diri dari bahaya kecil. Jangan terlalu mengkhayalkan dan menanti-nantikan gaji yang pasti akan datang pada waktunya, tetapi serahkan diri pada pekerjaan yang diberikan oleh atasan Tanpa membantah, tanpa merindukan bonus, dimana kita tidak melakukan sesuatu apapun yang berarti yang akan menjadi alasan sang atasan memberikan bonus kepada kita. Berpuas hatilah terhadap apa yang harus kita kerjakan di depan mata kita, yaitu hanya konsentrasi pada pelaksanaan Meditasi Angka dan tidak usah disibukkan oleh keluhan apa pun.
Sepanjang kita memperhatikan dengan baik serta selalu dalam kepatuhan yang mantap, maka konsentrasi itu akan merupakan sesuatu yang sangat mudah dan akan sering terjadi saat-saat anda menginginkan agar konsentrasinya tidak terlalu terfokus.
Jika anda belum siap bertemu Presiden, usahakanlah untuk tetap bertemu Camat dulu. Praktekkan apa-apa yang telah diajarkan, jaga pergaulan, jaga makanan. Disanalah letak kekurangan kita. Kita abai karena merasa bahwa “Saya sudah lama bermeditasi, bahwa saya aman…” Jangan…, jangan berpuas hati dahulu…. Semakin maju…, saya ulangi, semakin seseorang maju dalam spiritual, maka semakin besar cobaan yang harus dilewati. Kalau ia berusaha melewati cobaan tersebut dengan kemampuan sendiri, maka hasilnya adalah kegagalan. Sedangkan kalau ia menghadapi berbagai cobaan dan tantangan berat tersebut bersama berkah Guru, bersama Guru Sejati, Tuhan YME maka seberat-beratnya tantangan akan kelihatan sangat ringan serta mudah diatasi.
Seorang pe-Meditasi Angka tidak akan takut dengan datangnya tantangan dan cobaan seberat apapun, karena ia selalu bersama Guru. Tetapi, ia akan takut terhadap kedatangan tantangan serta cobaan kalau ia tidak mampu lagi bersama Gurunya. Di sinilah rahasianya. Sebuah gubuk reot tidak akan memberikan perlindungan kepada anda sekuat perlindungan yang dapat diberikan oleh bangunan beton megah dan tegap
Memilih perlindungan pada Kaki Guru Sejati merupakan pilihan perlindungan paling tepat dan paling aman, serta selamat. Kita tidak berlindung pada sembarang perlindungan. Guru sejati adalah Tuhan YME Sendiri. Berlindung pada “Caranaravinda” atau Kaki padma Tuhan YME merupakan perlindungan tanpa debat lagi, tanpa keraguan sedikit pun. Ia merupakan perlindungan paling sempurna, paling baik dan bebas dari segala keraguan.
Masalahnya adalah sejauhmana kita telah berlindung pada Caranaravinda-NYA dan menanggalkan kaca mata dunia???
Sriguru...
(Darmayasa)
DIVINE LOVE/070106


