Salam Kasih, 

Perlu diperhatikan arti pentingnya membaca Bhagavad Gita / Kitab suci agama kita masing-masing, setiap hari hanya setengah menit saja. Adalah suatu hal yang positif untuk membiasakan diri mempraktekkan langsung apa-apa yang bermanfaat untuk diri kita, karena ajaran apa pun dalam dunia spiritual, ia bukanlah permainan anak-anak.

Tetapi ia adalah sebuah usaha keseriusan. Bilamana kita mengerti akan nilai "manusia" kita, maka saat itulah kita akan tersentak kaget, bahwa ternyata kita belum serius, bahwa ternyata kita baru sampai pada tingkat omong-omong atau sekedar wacana saja, bahwa ternyata kita hanya baru tingkat memperlihatkan jurus-jurus, dan bahwa kita tidak menyadari semua itu hanyalah merupakan bentuk atau perwujudan dari mabuk spiritual.

Nah..., untuk menghindari dan untuk menyelamatkan diri dari bahaya besar itulah, maka orang harus mempraktekkan apa-apa dalam hal peningkatan spiritual. Jangan cengeng..., jangan boroskan waktu..., karena kapan saja ada kemungkinan telepon berdering, "nak.., waktumu sudah habis... nih kukirimkan pasukan Yamaduta... (Utusan Malaikat Kematian)". Kalau hal itu terjadi, jangan nanti gigit jari, sebab kesempatan hidup menjadi manusia itu bukanlah sesuatu yang sangat mudah didapat. Ia adalah sesuatu yang serius, dan kita harus menjadi serius.

Pahamilah.., bahwa apa yang terjadi di sekitar kita, semuanya hanyalah permainan drama. Dan orang-orang menikmati menjadi pemain drama. Ada yang bersenang hati memerankan monyet, ada yang berbangga hati memerankan tokoh Rama dan lain-lain.. Tetapi semuanya akan kembali menjadi orang biasa ketika mereka berada di balik layar. Mereka akan mengerti bahwa ternyata mereka tadi hanya bermain drama. Bahwa semua itu hanyalah permainan yang memang meriah karena di iringi meriahnya musik dan tepukan tangan penonton.

Jangan bangga memakai tanda-tanda kesucian, tetapi banggalah menjalani ajaran-ajaran dan praktek-praktek kesucian. Tidak ada artinya kebanggaan pada pemakaian tanda-tanda kesucian seperti tilaka, vibhuti, tongkat suci, pakaian / jubah suci, tasbih sebesar genggaman tangan, dan lain lain. Namun berbanggalah ketika anda berhasil mengikuti petunjuk yang sederhana ini, yaitu bacalah Bhagawad Gita, atau bagi teman-teman selain dari agama Hindu, agar membaca kitab sucinya setiap hari cukup satu ayat, satu sloka. Hanya itu dan ia membutuhkan waktu hanya setengah menit.

Kalau setengah menit tersebut kita persembahkan untuk praktek spiritual, apa salahnya? Apa ruginya? Apakah ia akan menyebabkan urusan dunia kita menjadi macet? Tentu saja tidak. Justru Sebaliknya, ia yang hanya setengah menit itulah yang akan menyebabkan hidup kita menjadi tentram, damai, dan kita menggetarkan mantram-mantram suci berupa sloka sloka Bhagawad Gita / Kitab Suci agama masing-masing di dalam diri, yang berarti akan memanaskan Jiwa dan spritual kita.

Bagaikan air panas yang membuat beras menjadi nasi empuk dan pulen untuk dinikmati, begitulah berkah yang bisa didapatkan dari Bhagawad Gita / kitab suci anda masing-masing.

Selebihnya, waktu kita manfaatkan untuk mengingat angka sebanyak-banyaknya. Jangan lupa bahwa angka menjadi "senjata" utama kita dalam usaha menghubungkan diri dengan Tuhan YME. Apa pun yang kita lakukan, ingatlah angka. Sekali lagi kiranya agar kita selalu mengingat dan juga mengingatkan teman-teman lainnya, agar memperhatikan praktek spiritual. Jangan lalai, karena kelalaian dapat menyebabkan kehancuran hidup kita. Jika rumah kita hancur masih dapat diperbaiki, tetapi jika hidup kita hancur...? tidak ada kesempatan lagi. Oleh karena itu.., sadarilah bahwa kesempatan untuk hidup menjadi manusia itu sangat langka dan mahal. Tetapi lebih mahal dari pada itu adalah memanfaatkan hidup manusia kita, untuk menghindari "kecelakaan" menjadi hewan berkaki dua. Dan berjuanglah dengan keras untuk menjadi manusia sejati, yaitu manusia yang sempurna secara bathin. Artinya, manusia yang maju di dalam spiritual.

(Darmayasa)

DIVINE LOVE/080405